Balai Adat

Adalah bangunan adat Dayak Buguet yang berbentuk cenderung membujur (big house)yang berfungsi sebagai penanda kesatuan adat atau BUBUHAN (komunitas adat), biasanya terdiri dari beberapa umbun (rumah tangga), dan satu kepala agama dan adat yang disebut Balian (agama) dan Pembekal (adat). Bangunan ini terdiri dari altar di tengah, tempat perayaan adat seperti Aruh, dan langgatan (tempat sesaji), serta dikelilingi oleh hunian per kepala keluarga (umbun atau dapur di setiap sisis balai.
Read more

Ladang Adat (Bahuma) .

Perladangan Adat (Bebahuma) adalah usaha utama yang terkait dengan ekonomi masyarakat Dayak Buguet. Metode pertanian berciri khas: tanpa irigasi, pertanian kering (hanya mengandalkan hujan), tanpa pupuk kimia, dengan ladang yang berpindah-pindah namun berotasi (suatu saat kembali ke ladang awal), hal ini dilakukan karena Kalimantan hanya memiliki tanah non vulkanik sehingga tidak subur dan top soil hara yang tipis. Jadi masyarakat Buguet beradaptasi dengan cara ini untuk mendapatkan unsur hara alami dari proses pembiaran beberapa ladang (sistem bera). Hasil panen padi tidak bisa dijual karena merupakan lambang kesucian agama dan menjadi jaminan kedaulatan masyarakat Buguet.
Read more

Aruh.

Aruh adalah hari raya adat Dayak Buguet Meratus. Ada tiga aruh utama: 1. Aruh Bamulu (ditandai ketika padi mulai ditanam), 2. Aruh Bawanang (ditandai ketika padi mulai berbiji), 3. Aruh Ganal atau Aruh Besar (ditandai dengan dipanennya padi). Aruh berasal dari kata 'a' (mengumpulkan) dan 'ruh' (jiwa)bisa pula berarti : berkumpul, mengenal. Dalam acara aruh, masyarakat di satu Balai bersyukur, dan setiap keluarga berkumpul di balai memberikan sesaji berupa lamang, huruf, wadai, untuk didoakan sebagai persembahan kepada jiwa halus, binatang, tumbuhan, kemudian lamang dan wadai dimakan bersama. Dalam acara ini pemuka agama (adat) membacakan mamang dari isi kitab Barencong (yang dibaca melalui menghapal, bahkan hingga 15 hari), sementara pemuda-pemudi berdoa sambil menari babangsai-bakanjar, juru petatih membantu mendoakan harapan yang orang-orang yang hadir, sementara gendang terus dipukul dengan bermacam irama sesuai bagian kitab Barencong yang dibacakan.
Read more

Selamat Datang di Situs Urang Dayak Buguet Meratus !

Senin, 22 Agustus 2011

Kitab Barencong

Posted 09.45 | Posted by DAYAK BUGUET MERATUS

Kitab Barencong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar